Sabtu, 12 November 2011

Tips Bersikap Tepat Kepada Anak Pasca Proses Perceraian




Tak mudah menjelaskan  tentang konsep perseraian atau perpisahan pada si kecil. Naik turunnya emosi orang tua selama proses perceraian berlangsung, sangat mungkin mengakibatkan trauma batin pada si kecil. Mama yang biasanya lembut dan penuh senyum, tiba-tiba saja selalu murung dan kerap memarahinya. Apalagi kalau si kecil juga harus menghadapi serangkaian perubahan dalam kebiasaan sehari-hari. Misal, tak lagi diantar papa ke sekolah, atau bahkan tak bertemu papa selama berminggu-minggu. Ia bisa semakin bingung dan bertanya-tanya ada apa sebenarnya yang terjadi. Menghadapi situasi seperti ini, Anda tak boleh tinggal diam. Mengabaikan si kecil dengan alasan bahwa dirinya masih kecil dan tak perlu tahu tentang perpisahan, tentu saja bukan jalan yang terbaik. Bimbing mereka untuk melalui masa-masa sulit ini agar perpisahan Anda dan pasangan tak memberik dampak buruk padanya di  kemudian hari. Psikolog anak, Ian Wallace, yang sekaligus penulis buku “The Top 100 Dreams, The Dreams That We All Have and What They All Have and What They Really Mean” berbagi tips cara mengurangi stress pada anak pasca perpicahan mama dan papanya. Berikut ini tipsanda.com akan merangkum bagaimana tips bersikap secara teapt kepada anak pasca perceraian orang tua:
1. Lakukan: Diskusi Singkat dan Jelas. Hindari: penggunaan bahasa yang rumit dan penjelasan yang penuh emosi. Balita hanya bisa memahami penjelasan yang pendek dan jelas, terutama saat ia sedang emosi. Jadi usahakan untuk menjelaskan semua yang terjadi denga singkat dan hindari menggunaan bahasa yang rumit, seperti ”Sudah tidak ada kecocokan di antara mama dan papa.” Seringkali anak lebih mudah memahami gambar atau foto daripada mendengarkan kata-kata, sehingga tak ada salahnya jika Anda memperlihatkan gambar anak yang sedang bermain hany bersama dengan papa atau mamanya saja. Katakan bahwa seperti itulah kira-kira gambaran situasi yang akan dihadapinya nanti.
2. Lakukan: Stop Bersikap Dramatis si Depan Anak. Hindari: Mengabaikan Kebutuhan Anda.Bersedih pasca perpisahan adalah hal yang sangat wajar. Tapi buatkan agar kesedihan Anda tidak kut dirasakan atau didengar oleh si kecil. Ia biasanya mencuri dengar percakapan Anda dengan  teman saat Anda curhat lewat telepon , atau melihat Anda menangis. Jika ia bertanya, hindari berkeluh kesah kepadanya. Cukup katakana bahwa Anda merindukan papanya, tapi Anda akan baik-baik saja. Bagaiamanapun jika kesedihan Anda tak tertahankan? Anda juga harus memperhatikan kebutuhan pribadi Anda. Berarti, itu saatnya Anda menghubungi keluarga, teman atau psikolog untuk meminta bantuan yang lebih serius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar