Sabtu, 12 November 2011

Tips Cerdik Menyiapkan Dana Pendidikan Anak


Tips Cerdik Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

                   
Tahukah Anda berapa biaya masuk perguruan tinggi yang terbaru? Sekedar informasi tahun 2010 lalu biaya masuk perguruan tinggi swasta (PTS) favorit berkisar Rp 30 juta – Rp 35 juta! Okelah, sekarang anak Anda masih balita. Tapi coba hitung biaya masuk PTS untuknya sekitar 14 tahun mendatang. Dengan kenaikan rata-rata 11% per tahun, biaya masuk kuliah anak kelak menjadi Rp 195 juta! Itu biaya untuk satu orang anak. Berapa biaya yang harus Anda siapkan untuk 3-4 anak? Belum lagi kalau Anda berniat menyekolahkan anak ke luar negeri. Dan jangan lupa, biaya pendidikan jenjang di bawahnya pun tak kalah tingginya. Di sinilah pentingnya menyiapkan dana pendidikan, mulai sekarang. Sebab, Anda berdua tak akan tahu apa yang terjadi di masa depan. Masa di mana selalu ada risiko penghasilan Anda dan pasangan terhenti (berkurang) karena perusahaan Anda atau perusahaan tempat Anda bekerja bankrut, salah satu dari Anda sakit atau bahkan meninggal dunia. Untuk mempermudah Anda mempersiapkan dana pendidikan anak, berikut ini tipsanda.com akan menguraikan tips cerdik menyiapkan dana pendidikan anak:
1. Cari Informasi. Untuk berjaga-jaga jika tabungan tak mencukupi, carilah informasi biaya masuk ke masing-masing jenjang yang diincar. Lalu kalikan dengan asumsi kenaikannya (setiap tahun dana pendidikan naik sekitar 10%) sampai anak masuk ke je jenjang pendidikan dimaksud. Misal, Anda ingin menyiapkan dana masuk anak ke TK, 4 (empat) tahun lagi. Katakan biayanya saat ini Rp 5 juta. Dengan asumsi kenaikan 10%, biaya pendidikan kelak adalah Rp 5 juta x 1,1 x 1,1 x 1,1 x 1,1 = Rp 8.052.550. Untuk mecari biaya kuliah, kalikan biaya saat ini dengan persentase kenaikan di masa yang tersisa.
2. Tetapkan Cara Pencapaian Dananya. Ada 2 cara mencapai target dana pendidikan. Pertama, lakukan setoran rutin bulanan ke dalam suatu produk investasi. Misalnya, tabungan konvensional, tabungan pendidikan, deposito, investasi bulanan ke produk reksadana, atau mengambil asuransi pendidikan. Kedua, melakukan investasi sekali saja di muka –membeli tanahemas, atau saham- dengan dana tunai yang ada saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar